Banner
PPDB2024

kelulusan 2024

Aplikasi Siahadu

perpus digital

Login Member
Username:
Password :
Jajak Pendapat
Jika Anda lulusan SMK, apa yang akan Anda pilih?
Wirausaha
Bekerja
Kuliah
  Lihat
Statistik


Agenda
17 May 2024
M
S
S
R
K
J
S
28
29
30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1
2
3
4
5
6
7
8
Mars SMKN 2 Salatiga

Pawai Taaruf 1444H

Tanggal : 07/30/2022, 21:19:17, dibaca 326 kali.

SMKN 2 Salatiga turut serta dalam kegiatan Pawai Ta'aruf yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Salatiga yang bekerjasama dengan Kementerian Agama Kota Salatiga, Sabtu (30/7)

SMKN 2 Salatiga menugaskan 200 peserta pawai ta'aruf yang terdiri dari perwakilan organisasi intra maupun ekstra yaitu OSIS, Peleton Inti, Pramuka, PMR, Drumband, STILL Film sebagai peliput, dan SKI yang mengkoordinir kegiatan dengan didampingi 5 orang guru PAI sebagai fasilitator.

Ratusan pelajar di Kota Salatiga bersama-sama melakukan Pawai Akbar dengan berjalan kaki mengelilingi jalan-jalan pusat Kota Salatiga dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam atau 1 Muharam 1444 Hijriah.

Tema pawai ta'aruf tahun ini adalah Muharram Carnaval Moderasi Beragama Salatiga Satu Jua, karena itu konsep yang diusung oleh team dari SMKN 2 adalah Moderasi Beragama dengan menampilkan beberapa tema yaitu:

1) 5 Tokoh Agama yang berjalan beriringan mengisyaratkan kerukunan antar umat beragama yang ada di Salatiga dimana ini merupakan salah satu indikator dari moderasi beragama yaitu toleransi.

2) Tema Walisongo dimana hal ini merupakan tauladan di Indonesia bahwa Islam disebarkan dengan dakwah yang menarik seperti yang dicontohkan oleh Walisongo ketika berdakwah dengan menghormati seni dan budaya lokal seperti halnya indikator moderasi beragama yaitu menghargai kearifan lokal.

3) Tema Gunung Sayur dengan diiringi pakaian Adat Nusantara, ini juga salah satu kearifan lokal masyarakat Indonesia terutama di daerah dataran tinggi yang mensyukuri panen mereka dengan membagi-bagikannya dengan diiringi baju adat Nusantara yang sesuai dengan asas kepantasan dalam Islam.

4). Tema Ka'bah dengan diiringi poster-poster seruan moderasi beragama dimana hal ini merupakan salah satu kunci dari toleransi adalah dengan memegang teguh masing-masing agama yang dianutnya dan di dalam Islam Ka'bah menjadi ciri dari seorang muslim sejati dimana dalam 5 kali sehari menghadapkan wajahnya ke Ka'bah dalam rangka ibadah sholat sebagai salah satu wujud bersyukur kepada Allah SWT.

5). Tema Drumband Gema Nusantara ini adalah penampilan perdana ekstrakurikuler Drumband setelah vakum selama masa pandemi, dan acara ini juga menghidupkan kembali ekskul drumband dari kevakuman. Dan ekskul drumband juga berhasil mengiringi kegiatan ini dengan apik.

Meskipun sempat was-was karena persiapan yang terbatas, tetapi para peserta pawai ini tetap bersemangat untuk mengikuti pawai ta'aruf yang berkeliling dimulai dari UIN Salatiga ke rumah dinas Walikota hingga berakhir di SMPN 1 Salatiga.

“Bersyukur tidak ada kendala, tidak ada hal yang tidak diinginkan terjadi dalam pawai ini,” kata Matholiul Huda selaku ketua kontingen dari SMKN 2 Salatiga.

Ia berharap, ke depannya tradisi yang sempat hilang karena wabah pandemi yang lalu tetap diwariskan kepada generasi muda di Kota Salatiga umumnya dan di SMKN 2 Salatiga khususnya.

“Saya waktu kecil juga ikut pawai akbar seperti ini terus. Cuma beberapa tahun ini hilang, tapi kita berusaha untuk hidupkan kembali dalam rangka menghidupkan nilai syiar, nilai islam dan juga sekaligus merajut kebersamaan bersama saudara-saudara non muslim yang juga yang ikut dalam pawai ini,” ucap Matholiul Huda yang merupakan Guru PAI maupun pembina SKI di SMKN 2 Salatiga.

Ia berharap, kebersamaan keagamaan ini selalu ditingkatkan, tanpa membeda-bedakan satu sama lain.

“Kebetulan sekolah kami mempunyai upaya merangkum anak-anak Muslim dan anak-anak Kristen, katolik, Hindu maupun Budha.

Jadi tidak ada perbedaan, makanya ketika kita ditelepon untuk mengikuti kegiatan ini kita sangat senang dan bangga, bahkan anak-anak kami ini punya semangat yang sangat tinggi,” ujarnya.

Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi peserta didik kami untuk menjadi lebih baik lagi dan lebih kreatif dalam menghadapi kekurangan dan menyadari adanya perbedaan untuk kebersamaan.

 



Kembali ke Atas


Berita Lainnya :
 Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas
Nama
E-mail
Komentar

Kode Verifikasi
                

Komentar :


   Kembali ke Atas